lakoro

BUKAN ASPAL, HANYA ALTERNATIF

In Collection on Februari 26, 2014 at 3:48 pm

Selain rokok aspal, ada beberapa kemasan rokok yang saya simpan di kardus (oke, kalo begitu baca dulu ini ) yang tak terlalu mudah dikategorikan ‘mengadaptasi’ merek rokok yang mana. Kebanyakan dikemas dalam kemasan soft pack dan diproduksi di industri rokok rumahan. Ketika mulai membeli dan mengumpulkan, banyak warung yang tidak terlalu percaya saya akan benar-benar mengonsumsi rokok itu sehingga menanyakan kembali apakah saya yakin akan membelinya. Kadang saya tidak menduga wajah ini bisa kelihatan seperti ningrat. Hahahahaha…

ada apa dengan warna hijau dan kuning? hoki?

ada apa dengan warna hijau dan kuning? hoki?

C

Bila dirancang lebih baik, bisa menjadi ancaman serius rokok ‘arusutama’.

Selain mengandalkan gaya grafis yang cenderung tradisional dengan permainan angka, simbol-simbol yang diangkat dari wayang, bunga atau crest/ lambang klan tertentu, ada pula dari kelompok rokok alternatif ini yang mencoba langgam-langgam visual yang lebih modern, pilihan warna dan fotografiĀ  yang memperlihatkan pilihan teknologi cetak kemasan yang lebih baik. Sebuah merek yang menarik saya bahkan menampilkan seorang atlet sepakbola, legenda hidup tim nasional Indonesia. Atlet? Mengendorse rokok? Well, silakan menilai sendiri. Sejujurnya, saya bahkan tidak yakin si atlet tau wajahnya ada di situ.

AA

Pesawat ruang angkasa bisa juga dijumpai di kemasan rokok alternatif

AAA

Beberapa teknik finishing diterapkan memberi penampilan berbeda. Harganya mulai mendekati merek-merek terkenal

B

Ada yang pernah coba?

BB

Yang desainnya meriah itu bisa dikira kemasan permen

Lebih jauh lagi, seandainya industri rokok rumahan ingin terus hidup dari market share (kecil) yang sudah dimilikinya selama ini, mungkin mereka perlu mulai memikirkan aspek desain, mulai dari merencanakan merek yang lebih kuat untuk menjalin ikatan emosional dengan konsumennya, merencanakan desain yang lebih memperlihatkan value produk/bisnisnya, atau bermain di harga yang terpaut jauh di bawah rokok sejenis yang di produksi industri ‘arus utama’. Bisnis ini banyak bermain di ranah kenikmatan emosional yang dipandang oleh pembeli/ konsumen/ perokok sebagai benefit. Beberapa merek di sini menempuh resiko dengan mengambil desain yang sangat mirip dengan merek lain yang lebih kuat. Sebuah resiko.

-ramok-

  1. menarik sekali pak, mengingat saya juga tinggal didesa, rokok semacam ini biasanya dibuat dirumah-rumah dan biasanya cuma dijual ke kenalan aja. karena belum ada cukainya

Tinggalkan komentar