lakoro

Posts Tagged ‘kabupaten kota’

TETENGER (2)

In Artefak Visuwil, Brandstory, Collection on April 8, 2016 at 10:31 am

Kompilasi ke-2, setelah tetenger-1 banyak di Jawa Timur. Lambang yang jadi penanda administratif akhirnya juga jadi identifikasi visual kota sebenarnya harus menetap sepanjang masa atau bisa berubah sesuai pergeseran yang terjadi di masyarakat kota/kabupaten itu, sering melintas di kepala saya. Seringkali kita merasakan perubahan sebuah tempat setelah sekian lama tak dikunjungi, padahal tempat itu menggunakan tetenger geografis yang menetap tetapi masyarakatnya sudah jauh berubah. Berikut lambang yang dipungut di pinggir jalan, gapura kota, pagar penduduk lokal yang pernah kami lewati baik untuk bersenang-senang, tugas negara atau hanya penasaran ingin melihat detailnya dari dekat. Stereotip padi dan kapas memang sering kita jumpai, tapi wilayah Jawa Barat banyak memainkan bentuk-bentuk baru yang masih misterius.

017

 JEPARA, KOTA UKIR

Stiker #simbolisasikota Jepara dalam warnanya yang lembut. Mungkin itu ungkapan jiwa masyarakat pengukir. Padi kuning dan kapas merah (agak aneh ini. apa varietas khusus di sini?). Bagian bawah berukir itu bisa jadi sebuah pernyataan tentang bagaimana masyarakat Jepara meraih kesejahteraan. Di belakang sana, mungkin Gunung Muria. Sosok beringin kokoh berdiri di tengah, menara masjid dengan leher menara berbentuk benteng. Apa itu benteng yang diarahkan oleh penunjuk jalan menuju Benteng Portugis, entah… tapi kami memilih jalan yang lain untuk menuju Pati. Melalui hutan cagar alam Keling yang hiruk pikuk. Break dulu, jumuwahan di SambungOyot. Pati masih 25 km ke selatan.

018

KUDA JINGKRAK

Maghrib di Tuban. Alun-alun penuh oleh para peziarah makam Sunan Bonang. Di luar dugaan. Geser dikit kantor bupati, #simbolisasikota Tuban tak tersedia dalam warna. Sudah gelap pula. Yang pasti seekor kuda meringkik a la Ferrari di sana. Surabaya sudah melambai.

019

 KESADARAN WAKTU ORANG KENDAL

Sejauh ini, #simbolisasikota Kendal menjadi satu-satunya yang memperlihatkan bahwa waktu punya peran penting dalam memahami keberadaan mereka dalam rentang sejarah. Membiarkan dirinya melakukan refleksi tentang apa yang sudah dicapai oleh sebuah tatanan masyarakat berusia 5 abad, dan kemana seharusnya melangkah. Perisainya berbentuk lebih organis dengan keris lekuk 5 sebagai panglima. Untuk mencapai kesejahteraan, padi dan kapas beralas roda gigi industri. Industri apa? Keris bertumpu pada perahu hijau. Mungkin berhubungan dengan industri kemaritiman. Bintang tetaplah di atas sana. Perhatikan 3 percik air pada bagian biru yang asimetris, cenderung ilustratif. Menangkap si lambang di akhir senja membuat kami melewatkan apa yang diwujudkan Semarang pada simbolnya. Masih dari Jepara, selamat meneguk minuman hangat.

020

STANDAR vs KERUWETAN

#simbolisasikota Batang termasuk yang mengandung keruwetan. Untuk penggunaan yang konsisten, suatu lambang perlu mempertimbangkan kesederhanaan wujud. Elemen yang digunakan sebenarnya tak terlalu banyak, padi kapas, gunung, keris, semacam siluet ikan (?) dan gunung. Tapi mengikutsertakan semacam pola motif batik menjadi bagian dari lambang itu tentu perlu keberanian. Di beberapa sisi jalan terlihat penerapan pola batik itu jadi tidak konsisten. Btw, posisi hadap si keris memberi kesan dipegang oleh orang kidal, apa ada figur kidal yang mempengaruhi hitam putihnya Batang? Tapi biarlah Batang sudah menikmatinya sekian lama. Selamat pagi dari Jepara.

021

LAND OF ONION

Karena ritme mulai berkejaran dengan situasi lalu lintas, beberapa #simbolisasikota terlewat, dimulai dari Kota Cirebon, Kota Tegal, sampai Pemalang. Sempat merekam yang satu ini, sebelum dikenal sebagai tempat berakhirnya tol Cipali, Brebes adalah Bawang Merah. Maka untuk mencapai kesejahteraan padi dan kapas (pangan dan papan), bawanglah cara mencapainya. Jangan heran bila dia ada di tengah. Atau mungkin itu api unggun, hanya rakyat Brebes yang tau. Semboyannya tolong diterjemahkan ya, kira-kira ada unsur komunikasi dari aparat pada rakyat (wicara, praja). Pentol-pentol kecil mengelilingi bawang/ api unggun itu nampak seperti tasbih. Late lunch, Pekalongan.

022

 JABAR CORET

#simbolisasikota Kabupaten Cirebon sesaat sebelum sarapan tadi. Liat sesanti (semboyan) yang lebih ‘njawani’ daripada ‘nyunda’. Kata-kata yang aku dengar pertmakali dari Ki Hajar Dewantara, dengan ‘Suci’ menggantikan ‘Sepi’. Kujang terbang dijepit bentar, semacam pernyataan: ‘Selamat datang di bumi kujang’. Laut bisa berkaitan dengan posisi Cirebon kabupaten dan kota di pesisir laut utara Jawa. Dua sejoli padi-kapas biarkan begitu, tapi tengok bintangnya bukan satu atau dua tapi sembilan! Terang benderang tentunya. Gunung landai dan warna kuning yang dominan biarlah yang tau yang menjawab.

023

MAJALENGKA UNTOLD

Selain padi dan kapas, banyak hal yang tak bisa ditebak dari lambang-lambang di #simbolisasikota oleh pelintas macam kami. Ini salah satunya, setelah Sumedang tadi. Tebak-tebak manggis aja deh, mumpung lagi disetirin. Gunung itu biasanya tetenger geografis. Di Majalengka, gunung apa ya? Cerme? Jalinan hitam putih serupa batang kayu itu juga mungkin berkaitan dengan pusaka lokal. Benteng di atas aliran air juga tak tau di mana letaknya. Bintang jadi obyek paling menarik selain batang pohon hitam putih itu. Hampir semua yang sudah dijumpai menggunakan bintang 5 sisi, Majalengka tampil unik dengan bintang 8 sisi seperti yang sering digambarkan di kutang Antakusuma-nya mas Gatotkaca. Kalo bintang 5 sisi turunan Pancasila lambang ketuhanan dari 5 agama yang diakui negara. Kali ini bintang yang sangat terang, mungkin tentang harapan. Mungkin lhooo… Silakan warga Majalengka berbagi cerita. Trip ada di Tegal menuju Pekalongan, dan disetirin. Sampurna!

 024

 PART OF APOLLO

Tongkrongan #simbolisasikota Sumedang ini cukup modern, ada pendar sentrifugal berwarna hijau dan kuning. Mungkin itu ‘tangan-tangan’ dari pihak yang membidani Sumedang. Tolong warga Sumedang beritahu nma obyek yang berdiri kokoh di tengah seperti potongan Apollo yang membawa para astronot balik ke bumi. Kira-kira semacam tempat yang disakralkan. Bawahnya ada air hitam (cihideung?). Pita di bawah: Insun Medal. Ada yang tau artinya? Kalo pake terjemahan kira-kira sendiri: niat/tekad berangkat/ tinggal landas. No clue.

025

 BARUNGEH

Turun lewat Parongpong tadi, ada yang menggelitik. Aku baru ngeh kalo Lembang sekarang adalah wilayah kabupaten tersendiri yang dimekarkan dari Kabupaten Bandung, jadi wilayah Kabupaten Bandung Barat. #simbolisasikota di sana menampilkan Peneropongan Bintang Boscha sebagai sentral diapit bunga (melati?) dan semacam pabrik (susu?) di kiri kanannya. Ada dua titik di langit kubah Boscha yang entah apa itu. Di bawahnya, sebagaimana kedekatan masyarakat Sunda dengan air yang dimanifestasikan sebagai identifikasi tempat (misal dengan banyaknya nama tempat berawalan ‘Ci’ yang muncul bila suatu lokasi dekat sungai/danau/kali) nampak aliran air beralas hitam legam. Yang menggelitik, semboyan di bawahnya agak sedikit kurang ‘nyunda’, pada kata Kerta, seperti Purwokerto yang a la sunda menjadi Purwakarta. Selamat mencukupkan libur dan kembali ke ritme semula.

026

 DARI BALIK LAYAR

Sebagai penanda historis sebagai kerajaan islam pertama di Tanah Jawa, #simbolisasikota Demak menempatkan ikon masjid agung Demak di tengah, tiang dengan bintang pada puncaknya. Padi dan kapas, seperti biasa jadi pager ayu. Kapal yang dirupakan siluet nampaknya bukan kapal nelayan tapi kapal yang membawa para diplomat. Kemungkinan kapal dari kerajaan Cina, sepertu yang juga terlihat di elemen dekorasi mesjid pada bagian lainnya. Pertanyaannya, haruskah pohon besar bersembunyi di balik layar?

027

 SELAMAT PAGI DARI REMBANG

Menambah koleksi #simbolisasikota untuk pertama kali sempet motret yang dari Jawa Tengah. Bintang, padi dan kapas, seperti biasa.. turunan dari induknya, Pancasila. Pencaharian utamanya masyarakat bahari ditampilkan di sana, perahu di laut hitam (?), bunga melati, gunungan membentuk semacam gapura ditengahnya ada serangkaian gunung putih. Kemungkinan itu tetenger geografis: bukit kapur utara Pulau Jawa. Typeface kekar ala Arial Black ditampilkan agak keseringan di sini. Tadi menyisir tepi laut utara Jawa, angin mengayun kapal-kapal yang berbaris tak rapih mungkin baru saja mengarungi laut yang tak terlalu bersahabat semalam.

 

-ramok –