lakoro

Posts Tagged ‘smoking kills’

ROKOK MEMBUNUHMU?

In Archeopack, Collection on Februari 27, 2014 at 1:41 am

Benarkah rokok bisa membunuhmu? Bisa dong. Benang layangan aja bisa. Tapi rokok juga bisa membantumu bertahan hidup dalam konteks yang berbeda. Dalam suatu kegiatan kamp di daerah Malang selatan saya benar-benar pergi tanpa persiapan. Hanya kaos tipis di badan untuk menempuh medan yang edan dengan mobil sedan (hey it’s rhyme! :D). Mobil kami bekerja keras untuk bisa sampai lokasi. Ketika senja datang, hawa dinginpun ikut menerjang. Akhirnya saya putuskan belanja beberapa pack rokok sambil menambah koleksi (ya, waktu itu saya masih merokok). Ketika rokok habis sementara udara dingin masih tersedia sepanjang malam, saya melirik rokok yang tadinya saya beli bukan untuk dikonsumsi. Satu persatu saya buka kemasannya dan berhasil melewatkan malam ditemani kopi mendidih yang saya minta dari dapur umum. Tuhan menyelamatkan saya dengan mengirim ide ke kepala saya untuk membeli rokok lebih banyak, karena dengan itu saya batal menggigil menunggu pagi. Turun lagi ke perkampungan untuk membeli tidak ada dalam opsi malam itu. Kombinasi antara jarak, kelarutan malam dan rasa malas. Sempurna. Opsi yang tersedia: barang koleksi yang terpaksa harus dikonsumsi.

Image

kalo malam lebih panjang, mungkin sudah tak ada yang tersisa dari koleksi ini

Belum lama, peringatan pemerintah soal bahaya merokok diubah ke desain yang lebih lugas dan straight forward. Sebelumnya dinyatakan: merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan ganggunan kehamilan dan janin. Sejak awal 2014, muncul mas-mas berkumis dengan dua kepala tengkorak di belakangnya. Wajahnya menerawang sambil menghembuskan asap rokok yang tebal. Merokok membunuhmu, katanya. Memang agak lucu, bila produk ini bisa membunuh, tapi dijual bebas dan diakses dengan sangat mudah (abaikan aturan tentang batas usia pembeli, di kasir itu tidak berlaku ). Saya bayangkan kalo pistol juga dijual bebas dengan tulisan yang sama pada kemasannya: Pistol dapat Membunuhmu. Hahahahahah. Saya tidak ingin terlibat dalam pro dan kontra semacam itu, tapi yang terasa dari peringatan itu adalah adanya kegamangan untuk melarang atau melegalkan. Undang-undang Kesehatan No. 36/ 2009 bicara satu hal, bisnis rokok bicara hal lain dan perokok tentu bicara kenikmatan yang dia dapat dari merokok. Tentu saja, memperdebatkan hal semacam ini jadi tak berujung. Peringatan itu sendiri mudah ditafsirkan suka-suka, karena apapun bisa membunuhmu. Bahkan cinta, kata d’Masiv.

Image

mikirin apa toh mas? (image dari google)

Di banyak negara, aturan untuk menghadirkan teror visual di kemasan rokok sudah dilaksanakan. Paru-paru hitam dari jenazah perokok dipertontonkan. Atau tenggorokan dan mulut yang hancur karena kanker jadi penghias kemasan rokok. Tapi kebijakan desain kemasan seperti ini mungkin tak terlalu efektif bagi perokok. Untuk Indonesia, menurut saya, cara paling tepat adalah mahalkan rokok 5-10 kali lipat dan tunggu perkembangannya dalam 1-2 tahun. Akhirnya kita bicara itikad, di balik produk rokok yang dikonsumsi ada bisnis yang membicarakan uang dalam jumlah sangat banyak, melibatkan manusia Indonesia dalam jumlah besar. Dari situlah lahir peraturan-peraturan dan undang-undang gamang tadi. Beruntung saya tidak gamang ketika memutuskan berhenti beberapa waktu lalu, kecuali muncul peraturan baru: dilarang mengoleksi kemasan rokok.

-ramok-